WA: 0812 8595 8481
View : 51 kali.
Tulisan BebasSabtu, 28 Januari 2023
Meikarta Oh Meikarta
# Tanpa ada kabar, tidak ada surat balasan, ini menunjukkan Meikarta merasa dirinya bisa membeli, bisa menundukkan semua orang yang ada di Republik Indonesia

CNBC Indonesia 26 January 2023 10:07 - Mangkirnya pengembang Meikarta PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) membuat anggota Komisi V DPR -RI meradang. Terlebih, ketidakhadirannya ini tanpa memberi keterangan.
"Ini kami anggap meremehkan, bahasa canggihnya contempt of parliament," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Mohamad Hekal dalam rapat di DPR, dikutip Kamus (26/1/2023).
Setali tiga uang, Menurut Anggota Komisi VI DPR RI, Achmad Baidowi, manajemen Meikarta seharusnya memberikan informasi jika tak bisa hadir. Namun menurutnya tak ada satu pun informasi yang disampaikan ke DPR.
"Kalau ada mitra atau stakeholder yang diundang tak bisa hadir setidaknya berikan informasi. Kalau ini kan tidak ada sama sekali. Berarti dia sudah melecehkan parlemen dan ini perlu penyikapan serius," ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade juga melontarkan kritik keras. Andre menyinggung sikap Meikarta yang menganggap bisa membeli banyak hal di Indonesia.
"Tanpa ada kabar, tidak ada surat balasan, ini menunjukkan Meikarta merasa dirinya bisa membeli, bisa menundukkan semua orang yang ada di Republik Indonesia," tuturnya.
Meikarta adalah sebuah kota baru yang dibangun oleh perusahaan properti Lippo Group di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Proyek ini dikenal sebagai "kota masa depan" yang diharapkan dapat menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia, dengan fasilitas yang lengkap seperti perumahan, kantor, mall, dan fasilitas umum lainnya. Meikarta diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pemukiman yang tidak teratur dan juga menjadi salah satu tujuan investasi yang menguntungkan. Namun proyek ini juga di kritik karena dianggap merusak lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar.
Terdapat beberapa masalah yang terjadi sebelumnya selama pembangunan Meikarta, diantaranya :
Konflik tanah : Pembangunan Meikarta menyebabkan konflik tanah yang cukup besar, khususnya dengan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan. Ada beberapa penduduk yang mengklaim bahwa tanah mereka diambil tanpa persetujuan atau dengan harga yang tidak adil.
Kerusakan lingkungan : Pembangunan Meikarta juga dikritik karena dianggap merusak lingkungan. Ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa aktivitas pembangunan menyebabkan erosi dan kerusakan hutan di sekitar lokasi.
Kebijakan pemerintah : Proyek Meikarta juga mengalami kritik karena dianggap didukung oleh pemerintah dengan kebijakan yang tidak transparan dan tidak adil.
Proyek yang terlalu besar : Beberapa kritikus menganggap bahwa Meikarta adalah proyek yang terlalu besar dan tidak realistis, dan dianggap tidak dapat diterima oleh masyarakat.
Investasi yang merugikan : Proyek Meikarta dianggap merugikan bagi masyarakat karena investasi yang diberikan tidak sebanding dengan manfaat yang didapat.
"Ini kami anggap meremehkan, bahasa canggihnya contempt of parliament," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Mohamad Hekal dalam rapat di DPR, dikutip Kamus (26/1/2023).
Setali tiga uang, Menurut Anggota Komisi VI DPR RI, Achmad Baidowi, manajemen Meikarta seharusnya memberikan informasi jika tak bisa hadir. Namun menurutnya tak ada satu pun informasi yang disampaikan ke DPR.
"Kalau ada mitra atau stakeholder yang diundang tak bisa hadir setidaknya berikan informasi. Kalau ini kan tidak ada sama sekali. Berarti dia sudah melecehkan parlemen dan ini perlu penyikapan serius," ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade juga melontarkan kritik keras. Andre menyinggung sikap Meikarta yang menganggap bisa membeli banyak hal di Indonesia.
"Tanpa ada kabar, tidak ada surat balasan, ini menunjukkan Meikarta merasa dirinya bisa membeli, bisa menundukkan semua orang yang ada di Republik Indonesia," tuturnya.
Meikarta adalah sebuah kota baru yang dibangun oleh perusahaan properti Lippo Group di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Proyek ini dikenal sebagai "kota masa depan" yang diharapkan dapat menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia, dengan fasilitas yang lengkap seperti perumahan, kantor, mall, dan fasilitas umum lainnya. Meikarta diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pemukiman yang tidak teratur dan juga menjadi salah satu tujuan investasi yang menguntungkan. Namun proyek ini juga di kritik karena dianggap merusak lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar.
Terdapat beberapa masalah yang terjadi sebelumnya selama pembangunan Meikarta, diantaranya :
Konflik tanah : Pembangunan Meikarta menyebabkan konflik tanah yang cukup besar, khususnya dengan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan. Ada beberapa penduduk yang mengklaim bahwa tanah mereka diambil tanpa persetujuan atau dengan harga yang tidak adil.
Kerusakan lingkungan : Pembangunan Meikarta juga dikritik karena dianggap merusak lingkungan. Ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa aktivitas pembangunan menyebabkan erosi dan kerusakan hutan di sekitar lokasi.
Kebijakan pemerintah : Proyek Meikarta juga mengalami kritik karena dianggap didukung oleh pemerintah dengan kebijakan yang tidak transparan dan tidak adil.
Proyek yang terlalu besar : Beberapa kritikus menganggap bahwa Meikarta adalah proyek yang terlalu besar dan tidak realistis, dan dianggap tidak dapat diterima oleh masyarakat.
Investasi yang merugikan : Proyek Meikarta dianggap merugikan bagi masyarakat karena investasi yang diberikan tidak sebanding dengan manfaat yang didapat.
NEXT:
Subsidi Motor Listrik Bulan Februari 2023
PREV:
Bandung Gempa Sabtu Dini Hari