WA: 0812 8595 8481
View : 282 kali.
Materi Kuliah Ekonomi Koperasi dan UMKM13.04 Perbedaan Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas
#
Rasio likuiditas dan rasio solvabilitas adalah dua jenis rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kesehatan keuangan suatu perusahaan. Meskipun keduanya berfokus pada aspek yang berbeda dari keuangan perusahaan, mereka memiliki perbedaan penting dalam pengertian dan tujuan penggunaannya. Berikut adalah perbedaan antara rasio likuiditas dan rasio solvabilitas:
Rasio Likuiditas:
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang paling cair (seperti kas dan setara kas).
Rasio likuiditas membantu menilai seberapa cepat perusahaan dapat mengonversi aset cair menjadi uang tunai guna membayar kewajiban jangka pendek.
Dua rasio likuiditas umum adalah rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Current ratio menghitung perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar, sementara quick ratio menghitung perbandingan antara aset lancar yang paling likuid (biasanya kas dan piutang) dengan kewajiban lancar.
Rasio Solvabilitas:
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dengan menggunakan semua aset yang dimilikinya.
Rasio solvabilitas memberikan gambaran tentang tingkat ketergantungan perusahaan pada hutang dan sejauh mana perusahaan mampu membayar hutangnya dengan menggunakan aset yang dimilikinya.
Dua rasio solvabilitas umum adalah rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) dan rasio utang terhadap total aset (debt-to-total-assets ratio). Debt-to-equity ratio mengukur seberapa besar utang perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya, sementara debt-to-total-assets ratio mengukur seberapa besar utang perusahaan dibandingkan dengan total asetnya.
Jadi, intinya:
- Rasio likuiditas fokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan aset yang paling cair.
- Rasio solvabilitas fokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dengan menggunakan seluruh asetnya.
Rasio Likuiditas:
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang paling cair (seperti kas dan setara kas).
Rasio likuiditas membantu menilai seberapa cepat perusahaan dapat mengonversi aset cair menjadi uang tunai guna membayar kewajiban jangka pendek.
Dua rasio likuiditas umum adalah rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Current ratio menghitung perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar, sementara quick ratio menghitung perbandingan antara aset lancar yang paling likuid (biasanya kas dan piutang) dengan kewajiban lancar.
Rasio Solvabilitas:
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dengan menggunakan semua aset yang dimilikinya.
Rasio solvabilitas memberikan gambaran tentang tingkat ketergantungan perusahaan pada hutang dan sejauh mana perusahaan mampu membayar hutangnya dengan menggunakan aset yang dimilikinya.
Dua rasio solvabilitas umum adalah rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) dan rasio utang terhadap total aset (debt-to-total-assets ratio). Debt-to-equity ratio mengukur seberapa besar utang perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya, sementara debt-to-total-assets ratio mengukur seberapa besar utang perusahaan dibandingkan dengan total asetnya.
Jadi, intinya:
- Rasio likuiditas fokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan aset yang paling cair.
- Rasio solvabilitas fokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dengan menggunakan seluruh asetnya.
NEXT:
13.05 Variabel dan Indikator Kinerja Koperasi
PREV:
13.03 Mengukur Kinerja Keuangan Koperasi dengan Metode Rasio